MUSAKA – Selasa, 6 Mei 2025 Dalam pelaksanaan ujian Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) di Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Kalasan, MUSAKA menerapka pembelajaran untuk kelas 7 dan 8 belajar di rumah selama ASPD berlangsung. Penerapan belajar di rumah sebagai bentuk dukungan kepada kelas 9 agar dalam mengikuti ujian ASPD lebih kondusif dan hasilnya maksimal.
Selain ujian ASPD membutuhkan keseriusan dalam pelaksanaannya, tentunya dukungan dari warga sekolah sangat membantu untuk kesuksesan ujian ASPD. Seperti halnya yang disampaikan oleh Ibu Yuni.
“Ujian ASPD ini bukan hanya siswa yang serius dalam pelaksanaannya, akan tetapi guru dan karyawan maupun panitia pelaksana juga serius bagaimana pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar.” Ucapnya
Dengan kurangnya aktivitas di lingkungan sekolah MUSAKA, lingkung lebih kondusif dan lalu-lalang siswa bisa diminimalisir.
Kegiatan belajar di rumah bukan berarti kelas 7 dan 8 dianggap diliburkan. Dari pihak MUSAKA tetap memberikan hak kepada siswa untuk mendapatkan pelajaran sesuai dengan jadwal yang sudah dijadwalkan sebelumnya, dan untuk materi telah dipersiapkan oleh guru-guru mata Pelajaran.
“Siswa kelas 7 dan 8 tetap mendapatkan materi sesuai dengan jadwal pelajaran, bedanya hanya pada tempatnya saja.” Kata Ibu Esta, guru Seni.
Guru yang memiliki jam mengajar akan memberikan tugas hal ini diupayakan bagaimana siswa tetap mendapatkan materi dan meningkatkan semangat belajar selama berada di rumah.
Selain hal tersebut, ada nilai yang bisa didapatkan oleh siswa ketika belajar di rumah yaitu menumbuhkan rasa empati antar siswa. Siswa diajarkan saling menghargai dan toleransi.
“Senang walapun belajar dari rumah, karena tidak ada perbedaan, hanya tempat saja, selain itu pelajaran sama saja dan bahkan materi yang diberikan cukup menarik, sehingga menambah siswa terutama saya semangat belajar,” ujar Leony siswa kelas 8.
Akan tetapi ada tantangan tersendiri bagi Sekolah ketika siswa belajar di rumah, bagaimana pemantauan orang di rumah terutama orang tuanya ikut andil melihat proses dan mengetahui seperti apa anaknya ketika belajar di rumah. Hal ini nantinya juga menjadi evaluasi Bersama bagaimana baiknya jika ditemukan hal-hal yang kurang sesuai dengan harapan Bersama baik Sekolah ataupun orang tua siswa.
Belajar di rumah menjadikan bukti bahwa sekolah tidaklah sebatas untuk menyampaikan materi Pelajaran, melainkan tempat untuk menanamkan nilai kehidupan, toleransi, dan pengertian terhadap kondisi apapun, termasuk dengan pelaksanaan ujian ASPD di MUSAKA.
Harapan dengan penerapan belajar di rumah untuk kelas 7 dan 8 selama pelaksanaan ujian ASPD, siswa lebih semangat belajarnya, memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Semoga pelaksanaan ASPD tahun ini berjalan lancaran, dan para siswa kelas 9 mendapatkan hasil yang sesuai denga napa yang diharapkan tentunya semua tidak terlepas dari usaha jauh-jauh sebelumnya.
Penulis: Tim Pena MUSAKA