Cinta Batik dan Membudayakan Membatik
Batik Jogja tak dipungkiri merupakan pentolan motif tradisional batik Nusantara. Keberadaan serta pesat perkembangannya tak lepas dari sejarah Kerajaan Mataram Islam. Dimana kerajaan ini mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo. Pada masa pemerintahan beliau, masyarakat Jogja hidup dalam keadaan tentram dan aman. Pada masa tersebut pula kesenian daerah sangat disorot dengan serius. Kesenian membatik adalah salah satu diantaranya.
Kegiatan membatik seiring dengan perkembangan zaman mulai tidak diminati, khususnya kalangan muda yang seharusnya kelak merekalah yang seharusnya akan mewarisi budaya membatik tersebut. Kebanyakan dari mereka lebih suka dengan kegiatan yang serba instan dan tidak memerlukan banyak tenaga apalagi harus mengorbankan waktunya sampai berhari-hari. Untuk membangkitkan kembali minat membatik di kalangan muda, khususnya para pelajar SMP Muhammadiyah 1 Kalasan mengadakan kegiatan hari membatik yang telah dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Januari 2018. Ini adalah salah satu upaya sekolah untuk menjadikan para pelajar SMP Muhammadiyah 1 Kalasan tetap cinta dengan membatik dan harapannya kelak mereka memiliki bekal membatik, baik dijadikan sebagai kegiatan inti untuk menunjang kehidupan mereka ataupun kegiatan tambahan disela-sela kelonggaran mereka dengan profesi mereka kelak. Selain hari membatik yang telah dilaksanakan pelajar SMP Muhammadiyah 1 Kalasan juga dibekali dengan kegiatan pengembangan diri “membatik” yang dilakukan seminggu sekali dengan durasi waktu 90 menit. Harapannya bekal sedikit yang diberikan di SMP Muhammadiyah 1 Kalasan ini membawa manfaat bagi para siswa di kehidupan mereka kelak.
“Proses awal membatik”
“Proses Penjemuran Batik”
“Hasil Batik Siswa”